Sabtu, 17 Januari 2009

Reviev Film: Perempuan Berkalung Sorban

Review untuk film Perempuan Berkalung Sorban gw kasih 8,5 dari 10.
Overall Filmnya bagus, inspiratif banget!

Menurut aku ini film kelas atas.
Jauh lebih bagus dari film2 agamis yang udah ada sebelumnya (termasuk Ayat Ayat Cinta).
Filmnya juga bisa buat kita kesem-sem, adegan percintaannya mengharukan and bikin deg-degan juga.
Disamping itu film ini komedinya cerdas, kita bisa di buat ketawa terbahak-bahak di film ini.

Pemerannya juga bagus-bagus, mainnya natural.
Cuma aja, aku masih nge-ganjel pemeran utama cowonya Oki Antara, kaya yang kurang cocok.
Tapi udahlah, toh filmnya masih tetep bagus, dan Oki mainnya gak jelek.

Bagi yang awam, konon judul film ini terlalu berat, dan bahkan kurang menarik.
Tapi ternyata, setelah kita nonton baru dapet arti judul film ini.

Artinya kurang lebih adalah;
Kodrat Perempuan yang selalu di anggap lebih rendah dan selalu di bayang-bayangi oleh lelaki.

Film ini dalem banget, untuk kehidupan dan untuk agama.

Seorang Perempuan Yang berjuang keras untuk kesetaraan hak antara Perempuan dan Lelaki, khususnya bagi Agama Islam.

Film ini mengajarkan bahwa kita harus pintar dalam mengartikan suatu ayat, ayat itu bermakna luas dan jangan berpikiran sempit menanggapinya.
Di ceritakan juga bahwa dalam beragama kita juga harus mengikuti alur zaman, jangan mau kita terkungkung dalam masa lalu, kita harus membuka mata pada kehidupan jaman sekarang untuk menanggulangi permasalahan.
Karena sekeras apapun kita tidak akan bisa memenangkan hati manusia dengan cara mengekangnya, justru biarkan ia "bebas" melihat dan mencari jalan yang terbaik bagi dirinya sendiri dengan tetap memegang teguh agama sebagai jalan utamanya.

Diceritakan juga dalam film ini bahwa "kebebasan" adalah hal yang mutlak dan membahagiakan. Namun jangan juga mengartikan "kebebasan" dengan cara yang berbeda atau negatif, yang malah akhirnya akan menjerumuskan diri kita sendiri.

Cuplikan:

Diceritakan seorang anak perempuan Muslim bernama Annisa yang kebetulan Ayahnya adalah Seorang Ustad dan Pimpinan dari suatu Pesantren yang bernama Al-Huda, sehingga kehidupan keluarga tersebut sangatlah agamis dan juga kaku. Ayahnya berpendirian bahwa Wanita harus hormat dan tunduk pada lelaki, wanita tidak boleh menjadi pemimpin, dan wanita tidak boleh melakukan aktivitas lelaki seperti bermain kuda.

Sedari dulu Annisa merasa ia tidak diperlakukan secara adil seperti kedua kakak lelakinya, ia tidak boleh bermain kuda, ia tidak boleh berbicara saat makan, ia tidak boleh membantah apa kata ayahnya, dan ia tidak boleh menjadi pemimpin kelas, sungguh berbeda dengan kakak lelakinya.

Annisa sedari kecil mempunyai sahabat lelaki bernama Khudori yang ia sapa dengan panggilan Lek. Lek ini tempat ia mengadu dan berkeluh kesah, namun sayangnya Lek terpaksa harus meninggalkan Pesantren karena Lek harus ke Cairo menuntut ilmu.

7 tahun kemudian, Annisa dan Khudori terpaksa berkomunikasi hanya dengan surat menyurat, namun seiring pertumbuhan mereka menjadi remaja, timbul rasa Cinta.

Disaat Annisa telah menyelesaikan SMU-nya Annisa berusaha agar ia bisa melanjutkan kuliah di Cairo atau di Yogya, nasib baikpun datang padanya ia diterima di perguruan tinggi di Yogya dengan beasiswa. Namun ternyata ayahnya tidak setuju, ayahnya berprinsip bahwa ia tidak perlu melanjutkan kuliah, wanita tidak perlu berpendidikan terlalu tinggi, toh pada akhirnya ia akan berakhir di dapur.

Ayahnya hanya akan menyetujui ia kuliah apa bila ia telah bermuhrim (menikah) sehingga ia bebas melakukan aktifitas didampingin dengan suaminya.

Annisa hanya bisa menangis dan merenung, ia pun berkirim surat pada Lek, tatapi apa di kata Lek pun belum bisa memenuhi keinginan Annisa karenna Lek sedang menyelesaikan Kuliahnya, Lek ingin Annisa memberi waktu sampai selesai Kuliahnya Lek.

Tanpa disangka ternyata Ayah Annisa telah menjodohkan Annisa dengan seorang Anak Ustad juga, yang telah banyak membantu keuangan Pesantren Ayah Annisa.

Nah penasaran kan kelanjutannya?

Kira-kira si Annisa mau gak yah di nikahin sama pria yang dijodohkan Ayahnya?
Terus Gimana donk nasib si Khudori?
Kira-kira bisa gak yah Annisa Kuliah?
Apa Annisa bisa mendapatkan kesetaraan yang diinginkannya?

Kalau mau tau, ayooo nonton filmnya sekarang juga!
Bagus loh,, gak bakal nyesel dech :)

Tidak ada komentar: